Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 18:19:46【Tempat Makan】195 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(568)
Artikel Terkait
- Ini kronologi lengkap temuan
- SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
- Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan
- Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen
- Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026
- Perkuat kemitraan, ASEAN
- Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG

Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah

SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG

KKP ungkap upaya atasi Cs

SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG

KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT